Meksiko Sudah Tersingkir, Juga Diselidiki FIFA
Masa depan Meksiko benar-benar tidak pasti. Setelah ditendang dari Piala Dunia 2022, FIFA saat ini sedang menyelidiki El Tri. Mengapa?
Menurut The Athletic, komite disiplin FIFA secara resmi menyelidiki dugaan pelanggaran Meksiko dalam pertandingan melawan Arab Saudi. Penelitian ini melibatkan menyanyikan lagu-lagu anti gay.
Nyanyian atau musik homoseksual terdengar saat pertandingan antara Arab Saudi dan Meksiko di Lusail Iconic Stadium, Kamis (12/1/2022) dini hari WIB. Suara ini dikatakan berasal dari penggemar Meksiko.
Lagu ini saat ini sedang diselidiki oleh FIFA. “Kami telah membuka penyelidikan sesuai dengan Pasal 13 Prosedur Disiplin FIFA,” kata FIFA dalam sebuah pernyataan.
Pelanggaran aturan ini dapat mengakibatkan sanksi FIFA terhadap tim sepak bola Meksiko. Sanksinya bisa berupa pertandingan dengan pemain yang dilarang dan denda hingga 20.000 franc Swiss atau hingga Rp 328 juta. Jika hal ini terjadi lagi, sanksi dapat berupa pengurangan dari kompetisi yang diselenggarakan oleh FIFA. Meksiko sebelumnya telah diselidiki atas pelanggaran serupa terhadap Polandia. Namun, hasil investigasi belum dikonfirmasi. Selama Piala Dunia 2022, FIFA juga meluncurkan penyelidikan serupa terhadap Ekuador, yang dituduh menyebut seks gay di Qatar. Selain itu, hasil investigasi tidak diketahui.
Dalam pertandingan melawan Arab, Meksiko sendiri mampu menang 2-1. Kekalahan ini tak membuat anak asuh Gerardo Daniel ‘Tata’ Martino lolos ke babak selanjutnya. Kemenangan tersebut memberi Meksiko empat poin di Grup C, begitu pula Polandia. Namun, Hirving Lozano dkk harus angkat beban di Piala Dunia 2022 karena kalah dari Robert Lewandowski cs di laga yang tepat. Gol kedua Jepang melawan Spanyol kontroversial, sepertinya melewati garis (off) tetapi tetap saja menyeberang. Apakah Jerman karma untuk Frank Lampard? Jepang dan Spanyol akan bermain di Stadion Khalifa di Doha pada Jumat (2/12) dini hari WIB untuk melaju ke Grup E Piala Dunia FIFA 2022. Laga berlangsung sengit dan penuh amarah. Alvaro Morata membuat Spanyol unggul pada menit ke-11. Jepang bangkit di babak kedua berkat dua gol pertama dari Ritsu Doan (’48’) dan Ao Tanaka (51′).
Masalahnya, gol kedua Jepang dipandang kontroversial. Dalam serangan balik, Doan mengirimkan tendangan bebas dari sisi kiri gawang Spanyol ke sisi lain. Kaoru Mitoma mengejarnya, lalu mengirim bola kembali ke depan gawang. Ao Tanaka menyelesaikannya dengan baik. Wasit Victor Gomes membahas VAR secara panjang lebar. Akhirnya diputuskan, gol kedua Jepang benar!
SBOBET melaporkan FIFA menjelaskan keputusan tersebut meskipun tayangan ulang menunjukkan bola berada di luar batas ketika Mitoma menendangnya sebelum ditendang. Diketahui dari banyak sudut kamera bahwa ada drop pada bola yang belum sepenuhnya melewati batas. Hanya saja dengan mengulang di TV, sepertinya bola sudah hilang. Di media, banyak penggemar sepak bola yang menganggap gol kontroversial Jepang itu seperti karma bagi Jerman. Apakah Anda ingat Piala Dunia 2010 12 tahun lalu ketika Jerman mengalahkan Inggris? Kemudian, di babak 16 besar dengan Inggris tertinggal 1-2, Frank Lampard melepaskan tembakan neuer.
Bola mengenai tiang atas dan jatuh ke tanah. Neuer segera mengambilnya dan melemparkan dirinya ke depan untuk menyerang.
Pada tayangan ulang, ditemukan bahwa bola telah melewati garis gawang dan seharusnya dipanggil. Namun saat itu belum ada teknologi VAR, sehingga sebutan ‘ghost goal’ tidak sah. Pada akhirnya, Inggris menang 1-4.