Lahirnya Filsafat dan Ilmu Pengetahuan di Dunia Kuno: Awal Pemikiran Rasional

Ketika manusia mulai membentuk kota, kerajaan, dan sistem kepercayaan, muncullah pertanyaan-pertanyaan mendasar: Apa asal usul alam semesta? Apa arti hidup? Bagaimana kita tahu sesuatu itu benar? Dari pertanyaan-pertanyaan inilah lahir filsafat dan ilmu pengetahuan, yang menjadi dasar pemikiran rasional dan kemajuan intelektual hingga hari ini.

Filsafat di Yunani Kuno

Filsafat sebagai disiplin yang terstruktur lahir di Yunani sekitar abad ke-6 SM. Tokoh awal seperti Thales, Anaximander, dan Heraclitus mencoba menjelaskan alam tanpa mengandalkan mitos, tetapi melalui pengamatan dan logika.

Kemudian datang Socrates, yang mengajukan pertanyaan kritis tentang moralitas dan kebenaran. Ia tidak menulis apa pun, tetapi muridnya, Plato, mencatat ajaran-ajarannya. Plato mendirikan Akademia, lembaga pendidikan pertama di dunia Barat, dan muridnya Aristoteles menelurkan berbagai cabang ilmu: logika, biologi, politik, dan etika.

Filsafat Yunani menjadi fondasi bagi ilmu pengetahuan, dan pengaruhnya menyebar hingga Romawi, Islam, dan Eropa modern.

Ilmu Pengetahuan di Dunia Kuno

Selain Yunani, ilmu berkembang di Mesir, Mesopotamia, dan India. Bangsa Mesir ahli dalam matematika, astronomi, dan kedokteran. Mereka bisa memprediksi banjir Sungai Nil dan melakukan operasi medis dasar.

Di Mesopotamia, orang Babilonia sichiitech.com mengembangkan sistem angka berbasis 60 (yang kita pakai untuk hitungan detik dan menit), serta mencatat gerakan bintang.

Di India, muncul pemikiran ilmiah dan filsafat dalam Upanishad dan teks Veda. Ilmuwan India menemukan nol dan konsep trigonometri jauh sebelum Eropa mengenalnya.

Di Tiongkok, filsuf seperti Confucius dan Laozi mengembangkan ajaran etika dan spiritual yang memengaruhi jutaan orang hingga kini. Ilmu praktis seperti pengobatan tradisional, teknik irigasi, dan penemuan kompas juga berkembang pesat.

Ilmu dan Agama: Jalan Beriringan

Di banyak peradaban awal, ilmu dan agama tidak dipisahkan. Observasi astronomi, misalnya, dilakukan untuk keperluan keagamaan. Namun, lambat laun, muncul pemikiran bahwa alam bisa dipahami lewat hukum-hukum tetap, bukan semata kehendak dewa.


Kesimpulan:

Filsafat dan ilmu pengetahuan adalah warisan tak ternilai dari dunia kuno. Mereka mengajarkan kita untuk berpikir, mempertanyakan, dan mencari pemahaman atas dunia ini. Tanpa dasar pemikiran rasional dari masa lalu, dunia modern tak akan pernah ada.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top