sejarah panjang yang dimulai sejak era kolonial hingga menjadi pusat aktivitas masyarakat

Masa Kolonial

Pada tahun 1811, Kabupaten Limbangan di bubarkan oleh Gubernur Jenderal Daendels karena penurunan produksi kopi dan penolakan bupati setempat untuk menanam nila. Namun, pada 16 Februari 1813, Letnan Gubernur Raffles membentuk kembali Kabupaten Limbangan dengan ibu kota di Suci. Karena Suci dianggap kurang layak sebagai ibu kota, Bupati Adipati Adiwijaya membentuk panitia untuk mencari lokasi baru. Pilihan jatuh pada area yang kini dikenal sebagai Garut, yang memiliki tanah subur dan sumber air yang mengalir ke Sungai Cimanuk. Nama “Garut” berasal dari kata “kakarut” yang berarti tergores, merujuk pada insiden saat salah satu anggota panitia terluka oleh semak berduri di area tersebut.

garutkab.go.id

Pembangunan fasilitas ibu kota baru dimulai pada 15 September 1813, termasuk pendirian pendopo, alun-alun, masjid agung, dan kantor karesidenan. Setelah selesai, ibu kota dipindahkan dari Suci ke Garut sekitar tahun 1821. Pada 7 Mei 1913, melalui Surat Keputusan Gubernur Jenderal Nomor 60, nama Kabupaten Limbangan diubah menjadi Kabupaten Garut dengan ibu kota di Garut.

Perkembangan Menuju Era Modern

Salah satu bangunan bersejarah di Kecamatan Garut Kota adalah Kantor Kecamatan Garut Kota yang dibangun pada tahun 1930-an sebagai rumah dinas untuk dr. Remlet, seorang dokter Belanda. Setelah kemerdekaan, bangunan ini pernah digunakan sebagai markas tentara dan fasilitas pendidikan sebelum akhirnya menjadi kantor kecamatan. Bangunan ini masih mempertahankan arsitektur aslinya dan menjadi salah satu warisan budaya di Garut.

Kecamatan Garut Kota Saat Ini

Saat ini, Kecamatan Garut Kota terdiri dari 11 kelurahan: Cimuncang, Ciwalen, Kota Kulon, Kota Wetan, Margawati, Muara Sanding, Pakuwon, Paminggir, Regol, Sukamentri, dan Sukanegla. Meskipun bukan pusat pemerintahan Kabupaten Garut, kecamatan ini memiliki beberapa landmark penting seperti Masjid Agung Garut, Alun-alun Garut, dan Pendopo Bupati Garut. Kawasan ini menjadi pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan pemerintahan yang vital bagi masyarakat Garut.

Dengan perjalanan sejarah yang panjang, Kecamatan Garut Kota telah berkembang dari sebuah kawasan kolonial menjadi pusat aktivitas yang dinamis, mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah Kabupaten Garut.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top